HAIJATENG.COM – Seorang warga meninggal dunia setelah tepeleset kemudian hanyut dan tenggelam dalam kejadian banjir di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara.
Sementara itu seorang warga yang sebelumnya dilaporkan hilang telah ditemukan dalam kondisi selamat.
Demikian laporan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nunukan, Arief Budiman melalui pesan tertulis, Selasa 26 September 2023.
“Meninggal karena terpeleset dari rumahnya dan tenggelam karena banjir di Kecamatan Sembakung,” jelas Arief Budiman.
Baca Juga:
Baca artikel lainnya di sini: Satu Warga Hilang dan Sebanyak 3.052 KK Terdampak Bencana Banjir di Kabupaten Nunukan
“Anak yang hilang sudah ditemukan,” imbuhnya.
Lebih lanjut menurut Arief, banjir telah berangsur surut dan saat ini masih merendam dua desa di Kecamatan Sembakung Atulai serta enam desa di Kecamatan Sembakung.
Penurunan Tinggi Muka Air (TMA) hingga 50 sentimeter juga terpantau di wilayah Kecamatan Sembakung.
Baca Juga:
Soal Penahanan Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu dan Suami, KPK Isyaratkan Pekan Ini
Sambut Bahagia Makan Bergizi Gratis, Warga Distrik Homeyo Papua Tengah:Terima Kasih Bapak Prabowo
Dengan adanya penurunan tersebut, maka elevasi sungai pun turun menjadi 4,5 meter dibanding hari sebelumnya yang mana mencapai posisi 5,05 meter.
“Banjir sisa menggenangi dua kecamatan, yaitu Sembakung Atulai ada dua desa dan Sembakung enam desa.”
“Untuk Kecamatan Sembakung ada penurunan ketinggian air sekitar 50 dari kemarin,” jelas Arief Budiman.
Dengan alasan keamanan dan keselamatan, pihak PLN setempat masih memadamkan aliran listrik.
Baca Juga:
Usai Diberi Gelar Tertinggi dari Raja Malaysia, Presiden Prabowo Subianto: Kehormatan yang Besar
Banjir Kabupaten Grobogan, Baru Sehari Dipulihkan Jalur Rel Gubug – Karangjati Kembali Amblas
Sebab, banjir masih belum benar-benar surut sepenuhnya di beberapa titik.
“PLN masih dimatikan, semua fasilitas umum masih terendam,” kata Arief.
Menurut laporan visual yang disampaikan Arief, banjir terlihat mulai surut dan namun masih merendam beberapa wilayah.
Sebagian warga dibantu petugas juga sudah mulai membersihkan rumah dari sisa lumpur maupun material sampah dan puing yang terbawa hanyut oleh banjir.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Banjir yang dipicu oleh hujan di wilayah hulu perbatasan antara Malaysia-Indonesia itu telah berdampak pada 11.230 jiwa dari 3.976 KK.
Sebanyak 1.198 rumah terdampak termasuk 51 unit fasilitas umum dan 54 hektare lahan pertanian turut terendam.
Adapun sebanyak 230 jiwa dari 62 KK masih mengungsi ke rumah kerabat maupun tenda darurat pengungsian mandiri maupun yang didirikan oleh lintas instansi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D menyampaikan hal itu dalam keterangan tertulisnya.***