HAIJATENG.COM – Hilirisasi merupakan hal mendasar yang harus dilakukan, jika ingin menciptakan industri lokal yang mandiri termasuk farmasi seperti obat-obatan.
Hal itu Prabowo Subianto ungkapkan dalam paparannya saat menghadiri ‘Dialog Capres bersama Kadin: Menuju Indonesia Emas 2045’ yang digelar di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (12/1/2023).
“Kita harus mulai dari dasar dan itu kuncinya adalah hilirisasi. Kami sudah punya peta, rencana yang kita sebut pohon industri,” kata Prabowo.
ADVERTISEMENT
Baca Juga:
Presiden Prabowo Subianto Dukung Usulan Aktivis Buruh Muda Marsinah Jadi Pahlawan Nasional
Sambut Bahagia Makan Bergizi Gratis, Warga Distrik Homeyo Papua Tengah:Terima Kasih Bapak Prabowo

SCROLL TO RESUME CONTENT
Ia melanjutkan, dalam strategi ‘pohon industri’ yang telah dirancang bersama para pakar tersebut.
Sebanyak 21 komoditas dapat dimanfaatkan oleh bangsa untuk mendorong perekonomian mulai dari mineral, tanaman hingga sumber dari laut.
Lihat konten video lainnya, di sini: Kekayaan Indonesia Harus Dinikmati Rakyat, Prabowo Subianto Komitmen Lanjutkan Kebijakan Hilirisasi
Baca Juga:
Usai Diberi Gelar Tertinggi dari Raja Malaysia, Presiden Prabowo Subianto: Kehormatan yang Besar
Presiden Prabowo Subianto Kembali ke Tanah Air, Warganet Sambut dengan Berbagai Harapan Positif
Inilah Sejumlah Poin Penting dalam Debut Presiden Prabowo Subianto di KTT G20 Rio de Janeiro, Brasil
“Dari 21 komoditas mulai dari mineral sampai bahan-bahan tanaman, laut untuk membangun dasar dari semua.”
“Jadi hilirisasi artinya semua sumber alam kita harus diolah di Indonesia,” ujar dia.
Prabowo mengungkapkan, butuh setidaknya US$545 miliar untuk mengembangkan hilirisasi 21 komoditas tersebut.
Nantinya akan bertambah pada nilai tambah industri termasuk farmasi dan obat-obatan.
Baca Juga:
Dukung Hilirisasi Tambang dan Ketahanan Energi, Minergi Media Luncurkan Portal Tambangpost.com
Prabowo Subianto Tunjuk Kementerian Pertanian Sebagai Leading Sector Kejar Target Swasembada Pangan
“Ini sudah kita petakan kita butuh kurang lebih invest 545 miliar dolar untuk 21 komoditas.”
“Kita buat pohon industrinya di mana nilai tambahnya akan naik berpuluh kali termasuk industri farmasi dan obat-obatan,” jelas dia.***