HAIJATENG.COM – Perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 dinilai jadi momentum generasi muda untuk membuktikan bahwa pemuda mampu membuat perubahan.
Hal ini seperti disampaikan Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Pelajar Kebangsaan (GMPK) Surakarta, Ikhsan Wahid.
“Pemilu mendatang jadi panggungnya anak muda. Hampir 70 persen pemilih di 2024 adalah dari kalangan anak muda.”
“Artinya pemuda memiliki peran yang signifikan dan penentu di 2024,” kata Wahid kepada wartawan di Surakarta, Jawa Tengah, Rabu, 21 Juni 2023.
Baca Juga:
Super Lengkap, Inilah 100-an Portal Berita yang Bermitra dengan Sapu Langit Communications
Indonesia Menjadi Negara Industri Canggih, Inilah Cita-cita Calon Presiden Prabowo Subianto
Karena punya posisi strategis, Wahid mengajak anak muda untuk terlibat aktif dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 mendatang.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: GMPK Ungkap Alasan Zilenial Bertanggung Jawab Sukseskan Pemilu 2024, Salah Satunya Kawal Demokrasi
Demikian disampaikan dalam Dialog Kebangsaan bertema ‘Reposisi Peran Pemuda dalam Status Quo Pemilu 2024’ yang digelar DPC GMPK Surakarta pada Senin, 19 Juni 2023 lalu.
“Anak muda harus melek politik. Kita harus sadar bahwa banyak kebijakan khususnya yang berkaitan dengan nasib anak muda ditentukan lewat proses politik,” katanya.
Senada, Ketua DPD II Partai Golkar Solo, Sekar Tandjung mengatakan, banyaknya anak muda yang apatis terhadap politik sehingga enggan menggunakan hak pilihnya saat pemilu menjadi keresahan tersendiri.
Menurutnya, anak-anak muda harus paham bahwa berbagai undang undang dan kebijakan merupakan produk politik.
Dengan begitu, keterlibatan anak muda dalam politik menjadi hal yang tak bisa ditawar lagi.
“Inilah yang perlu kita dorong. Agar milenial saat ini peduli terhadap politik. Agar mau ikut memikirkan masa depan bangsa Indonesia melalui jalur politik,” kata Sekar.
Baca Juga:
Usai Prabowo – Gibran Dapat Nomor Urut 2, Gerindra Jateng Potong 2 Ekor Kambing di Setiap 35 Daerah
Sudah Mencoba 7 Jalan Berikut Agar Media Online Anda Hasilkan Uang? Atau Punya Alternatif yang Lain?
Menurut Sekar, dialog kebangsaan yang diinisiasi oleh DPC GMPK Surakarta ini mampu merepresentasi bahwa politik itu asyik.
Dia meyakini, pendekatan tersebut mampu membangkitkan ketertarikan kalangan muda untuk turut serta dan peduli dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
“Bagaimana kita bisa menunjukan bahwa politik itu fun. Ngobrol-ngobrol, meski beda partai.”
“Sehingga, menimbulkan ketertarikan kepada kalangan muda,” kata Bacaleg Dapil Laweyan tersebut.
Sementara itu, anggota DPRD Jateng, Yudi Indras Weindarto mengatakan, perjalanan Bangsa Indonesia tak lepas dari peran pemuda.
Sejak zaman proklamasi kemerdekaan Indonesia, peran pemuda tak bisa dipandang sebelah mata.
“Jika menilik itu, tentunya pemuda atau saat ini yang disebut milenial harusnya paham. Anak muda menjadi tumpuan bangsa Indonesia.”
“Berbagai kebijakan bangsa Indonesia, juga diwarnai untuk masa depan anak muda salah satunya sistem pendidikan,” ujar politikus asal Partai Gerindra tersebut.
Yudi menilai perlu ada ruang diskusi terbuka untuk meningkatkan minat politik anak muda.
Seperti dalam kegiatan yang telah digelar GMPK Surakarta. Melalui wadah tersebut, tersirat bahwa kepedulian pemuda dalam politik sangat dinantikan.
“Jika dulu di 2019, banyak kalangan emak-emak. Namun, untuk 2024 ini memang panggungnya anak muda,” ujarnya.***