DI USIA 46 tahun, Manny Pacquiao kembali menggebrak ring tinju menghadapi juara bertahan WBC welterweight Mario Barrios dalam duel epik 12 ronde di MGM Grand, Las Vegas, Sabtu malam waktu setempat.
Hasil akhirnya: majority draw yang memicu kontroversi, menyisakan pertanyaan tentang strategi, usia, dan masa depan sang legenda.
Mengapa Manny Pacquiao Memutuskan Kembali Bertarung di Usia 46 Tahun
Keputusan Manny Pacquiao kembali ke ring pada usia yang bahkan sebagian petinju sudah lama pensiun bukan sekadar dorongan nostalgia, tetapi juga strategi politik dan personal yang matang.
Baca Juga:
BDMNTN-XL Hadirkan Pertarungan Spektakuler di Jakarta! Dapatkan Tiket Anda Sebelum Kehabisan!
Timnas Indonesia Hadapi Libia dalam Pertandingan Uji Pertama, Persiapan Menuju Piala Asia 2023
Pemain Hingga Pelatih Sambut Baik Turnamen Sepak Bola U-17 Nusantara Open 2023, Digagas Prabowo
Pacquiao, yang sempat absen tiga tahun, menyebut duel ini sebagai “cara membuktikan diri” bahwa dia masih relevan di panggung dunia, sembari membawa pesan persatuan bagi para penggemarnya di Filipina.
“Orang bilang saya terlalu tua, tapi saya merasa masih bisa bertarung di level tertinggi,” kata Pacquiao dalam konferensi pers usai pertarungan, dikutip ESPN.
Baca Juga:
Pastikan ada Tesangka Baru, Satgas Antimafia Bola Sasar Pihak yang Punya Jabatan Tinggi Maupun Klub
Olahraga Memiliki Potensi Besar, Prabowo Subianto: Dapat Tingkatkan Turisme, Industri Entertainment
Secara statistik, Pacquiao memang mengalahkan ekspektasi usia: rata-rata petinju welterweight aktif saat ini berusia 29 tahun.
Sementara Pacquiao menunjukkan kecepatan tangan yang masih kompetitif dengan jumlah pukulan signifikan sebanyak 187 dibanding 165 milik Barrios.
Bagaimana Strategi Berbeda Membentuk Hasil Seri yang Penuh Kontroversi
Pertarungan berlangsung intens selama 12 ronde, dengan Pacquiao mengambil inisiatif serangan di awal, memanfaatkan kombinasi cepat yang menjadi ciri khasnya sejak era keemasannya di 2000-an.
Barrios, di sisi lain, tampil lebih hati-hati dan memilih mengendalikan jarak dengan jab panjang sambil menunggu Pacquiao lelah di babak-babak akhir.
Baca Juga:
Bukan Hanya Merebut Medali Emas, Ini Kemenangan Indonesia Terbesar atas Thailand Sepanjang Sejarah
Hasilnya? Satu juri memberi Barrios kemenangan tipis 115–113, dua juri lain mencatat skor imbang 114–114, membuat hasil resmi menjadi majority draw, sebagaimana dilaporkan Bad Left Hook.
Analisis ESPN menyebut bahwa Pacquiao mendominasi tujuh ronde pertama dengan agresi yang lebih tinggi, namun Barrios memenangkan tiga ronde terakhir, yang tampaknya cukup untuk mempertahankan gelar.
“Dia (Pacquiao) masih punya api, tapi stamina-nya jelas menurun di ronde akhir,” kata analis tinju Dan Rafael kepada The Guardian.
Kontroversi Skor: Apakah Pacquiao Layak Menang Dalam Pertarungan Ini?
Tak lama setelah hasil diumumkan, media sosial dibanjiri komentar para penggemar yang menilai Pacquiao seharusnya menang angka.
Di Twitter, tagar #PacquiaoWon sempat menjadi trending topic dengan lebih dari 300 ribu cuitan dalam satu jam setelah laga berakhir.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Statistik CompuBox mendukung klaim itu: Pacquiao mendaratkan 33 persen pukulannya dibanding Barrios yang hanya 27 persen, meski jumlah total pukulan mereka hampir sama.
Namun, hakim pertandingan tampaknya memberi poin lebih pada efektivitas pukulan Barrios yang terlihat lebih bersih di babak-babak akhir.
“Orang bisa bilang saya menang, tapi saya menghormati keputusan juri,” kata Pacquiao, menambahkan bahwa ia terbuka untuk rematch.
Bagaimana Hasil Ini Mempengaruhi Warisan Seorang Manny Pacquiao
Sebagai satu-satunya juara dunia delapan divisi dalam sejarah tinju, warisan Pacquiao di dunia olahraga sudah terpatri.
Namun hasil imbang ini menunjukkan bahwa bahkan legenda pun tak kebal terhadap waktu.
Sejumlah pengamat menyebut hasil seri ini tak merusak reputasi Pacquiao, justru memperkuat narasi tentang ketangguhannya menghadapi tantangan di usia yang jauh lebih tua.
“Bahkan jika dia kalah, fakta bahwa dia masih mampu bertarung 12 ronde di usia 46 adalah kemenangan moral,” ujar jurnalis Kevin Iole dari Yahoo Sports.
Bagi Barrios, hasil imbang cukup untuk mempertahankan sabuk juara, namun juga membuktikan bahwa ia masih harus meningkatkan performa untuk benar-benar dianggap layak sebagai penerus generasi.
Akankah Ada Rematch? Masa Depan Barrios dan Pacquiao di Tinju Dunia
Setelah hasil ini, spekulasi tentang laga ulang langsung mengemuka, bahkan sebelum mereka turun dari ring.
Pacquiao mengungkapkan bahwa ia ingin menggelar rematch jika kondisi tubuhnya memungkinkan, sementara Barrios menyatakan kesediaan untuk kembali menghadapi Pacquiao demi membuktikan bahwa hasil kali ini bukan kebetulan.
“Kalau orang bilang dia menang, maka mari kita lakukan lagi,” ujar Barrios dengan nada menantang. (sumber: BadLeftHook.com).
Namun faktor usia Pacquiao menjadi pertanyaan besar: apakah tubuhnya bisa kembali dipersiapkan untuk pertarungan sengit lain, atau justru hasil ini menjadi penutup yang layak bagi karier legendarisnya?
Sementara itu, Barrios kemungkinan akan menghadapi penantang wajib dari WBC jika duel ulang tak segera terwujud.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Pertarungan, Ini Soal Semangat Tanpa Batas
Duel Pacquiao versus Barrios bukan hanya tentang siapa yang menang atau kalah di atas ring, tetapi juga tentang bagaimana semangat seorang legenda melawan keterbatasan usia.
Pertarungan ini menyajikan narasi klasik tentang keberanian, strategi, dan betapa olahraga kadang lebih besar dari sekadar skor akhir.
Bagi para penggemar, hasil imbang ini mungkin mengecewakan, namun bagi sejarah tinju dunia, duel ini akan selalu dikenang sebagai salah satu momen di mana waktu berhenti sejenak untuk memberi hormat pada sang legenda.***
Sempatkan untuk membaca berbagai berita dan informasi seputar ekonomi dan bisnis lainnya di media Infoemiten.com dan Panganpost.com.
Simak juga berita dan informasi terkini mengenai politik, hukum, dan nasional melalui media Infoseru.com dan Poinnews.com.
Informasi nasional dari pers daerah dapat dimonitor langsumg dari portal berita Jatengraya.com dan Hallobandung.com.
Untuk mengikuti perkembangan berita nasional, bisinis dan internasional dalam bahasa Inggris, silahkan simak portal berita Indo24hours.com dan 01post.com.
Pastikan juga download aplikasi Hallo.id di Playstore (Android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik. Media Hallo.id dapat diakses melalui Google News. Terima kasih.
Kami juga melayani Jasa Siaran Pers atau publikasi press release di lebih dari 175an media, silahkan klik Persrilis.com
Sedangkan untuk publikasi press release serentak di media mainstream (media arus utama) atau Tier Pertama, silahkan klik Publikasi Media Mainstream.
Indonesia Media Circle (IMC) juga melayani kebutuhan untuk bulk order publications (ribuan link publikasi press release) untuk manajemen reputasi: kampanye, pemulihan nama baik, atau kepentingan lainnya.
Untuk informasi, dapat menghubungi WhatsApp Center Pusat Siaran Pers Indonesia (PSPI): 085315557788, 087815557788.
Dapatkan beragam berita dan informasi terkini dari berbagai portal berita melalui saluran WhatsApp Sapulangit Media Center